Masa Subur Pada Wanita
Seorang wanita dapat mengalami kehamilan apabila melakukan hubungan suami istri pada saat masa subur. Apakah masa subur itu? Masa subur adalah suatu masa dalam siklus menstruasi seorang perempuan saat terdapat sel telur matang yang siap dibuahi. Masa subur erat kaitannya dengan pelepasan satu atau lebih sel telur dari indung telur untuk kemudian dibuahi oleh sperma.
Telur yang dilepas ketika wanita mengalami ovulasi akan bertahan tidak lebih dari 24 jam. Namun, karena sperma bisa hidup lebih dari 72 jam, seorang wanita masih bisa mengalami pembuahan jika berhubungan intim 2-3 hari sebelum ovulasi.
Beberapa Cara Mengetahui Masa Subur Wanita
Untuk mengetahui masa subur seorang wanita dapat diketahui melalui beberapa cara. Berikut penjelasan beberapa cara mengetaui kesuburan wanita :
Melalui Air Seni
Caranya dengan bantuan alat pendeteksi kesuburan. Alat pendeteksi kesuburan ini mirip dengan pendeteksi kehamilan. Cara pakainyapun sederhana, cukup dengan meneteskan air seni. Setelah menunggu beberapa saat, air seni dari wanita yang sedang subur akan menunjukkan perubahan berarti yang bisa dibedakan dari saat-saat tak subur. Hasil itulah yang kemudian bisa jadi patokan kapan Anda dan suami boleh berhubungan badan jika menginginkan kehamilan dan juga sebaliknya kapan sebaiknya menghindari hubungan suami-istri jika memang tak menghendaki kehamilan.
Efektivitasnya alat pendeteksi kesuburan ini cukup tinggi, yaitu sekitar 90-95 persen. Sayangnya, alat jenis ini hanya dimungkinkan untuk sekali pakai kemudian harus beli lagi kalau mau mengecek ulang.
Sistem Kalender
Sistem kalender ini tergolong paling sederhana tanpa menggunakan alat bantu. Efektivitas cara ini berkisar antara 60-70 persen. Sebab, harus dihitung secara manual, hingga perlu kecermatan dan ketelitian. Yakni, hari haid terakhir ditambah 13 untuk menentukan hari subur, sedangkan saat prasubur dihitung dengan mengurangi dan menambahkan masing-masing 3 hari. Jadi, misalkan haid terakhir tanggal 7, maka saat ovulasinya adalah tanggal 20 (7+13). Sedangkan saat-saat prasuburnya antara tanggal 17 ( 7+13-3) sampai tanggal 23 (7+13+3).
Kekurangan perhitungan dengan cara ini hanya cocok buat mereka yang siklus menstruasinya teratur antara 28-35 hari. Sedangkan yang siklus menstruasinya tidak teratur, sulit menerapkan cara ini.
Sistem kalender ini pun tak bisa diandalkan untuk mencegah kehamilan. Soalnya, pengeluaran sel telur dapat bergeser harinya, terutama bila ada gangguan emosi. Belum lagi pola hidup, semisal kebiasaan merokok dan asupan gizi buruk yang berpengaruh pada produksi hormon pengatur kelenjar endokrin.
Pengukuran Suhu Basal
Cara ini dilakukan dengan mengukur suhu badan dengan menggunakan thermometer. Akurasinya mencapai 80 persen dengan catatan pengukuran dilakukan secara teratur pada jam tertentu setiap hari sejak menstruasi bersih. Tepatnya setiap bangun tidur jam 6 pagi sebelum turun dari ranjang, lakukan pengukuran sambil berbaring selama 5 menit.
Berapa suhu setiap harinya, harus dicatat secara tertib agar bisa dipantau. Jika hasil pencatatan memperlihatkan grafik mendatar, berarti yang bersangkutan sedang berada dalam masa tidak subur. Akan tetapi pada saat tertentu, grafik tersebut mendadak akan “meloncat” tajam. Sebabnya, hormon estrogen pada dasarnya bersifat termokinetik atau meningkatkan suhu tubuh. Dengan begitu, peningkatan jumlah estrogen secara otomatis akan pula meningkatkan suhu tubuh.
Nah, ketika ada perubahan grafik dari mendatar kemudian menjulang tinggi, berarti kadar estrogen memang sedang tinggi. Dengan kata lain, sedang terjadi pelepasan sel telur alias tiba masa subur. Terlebih bila memang tanpa disertai tanda-tanda infeksi lain. Grafik peningkatan suhu ini akan melandai/turun kembali bersamaan dengan berlalunya masa subur sampai tiba siklus haid berikutnya. Sedangkan bila grafik suhu tetap tinggi sampai 3 minggu, sementara wanita yang bersangkutan tidak sedang flu, itu pertanda ia sudah berbadan dua.
Lendir Kesuburan
Sistem lendir kesuburan ini ditemukan oleh pasangan dokter John dan Evelyn Billings dari Australia. Lendir kesuburan tersebut dihasilkan oleh kelenjar leher rahim wanita bersamaan dengan proses pematangan sel telur dalam indung telur. Lendir ini mengubah sifat cairan dalam leher rahim dari serat seperti benang kusut yang sukar diterobos menjadi serat-serat yang paralel sehingga mudah dilalui oleh sperma yang akan masuk ke dalam rahim dan saluran telur. Bila sperma berhasil menerobos masuk ke saluran telur dan membuahi sel telur, berarti akan terjadi kehamilan. Dengan begitu, lendir kesuburan memang bertugas membantu mempertemukan sel sperma dan sel telur.
Fungsi lain dari lendir kesuburan ini adalah mengubah kadar keasaman dalam vagina. Artinya, bila tidak terdapat lendir kesuburan, cairan dalam vagina bersifat asam hingga sperma hanya bertahan hidup selama beberapa jam saja. Sedangkan dengan adanya lendir kesuburan, keasaman vagina jauh berkurang hingga sperma bisa bertahan hidup di sini selama 3 hari. Padahal, lendir kesuburan ini dihasilkan setiap wanita dalam waktu yang amat terbatas. Yakni, menjelang sel telur akan melepaskan diri dari indung telur.
Namun ada cara paling mudah untuk mengetahui masa subur wanita.
- Siklus menstruasi 28 hari dikurangi 14 hari maka didapat masa subur hari ke -14.
- Siklus menstruasi 32 hari dikurangi 14 hari maka didapat masa subur hari ke -18.
- Siklus menstruasi 35 hari dikurangi 14 hari maka didapat masa subur hari ke -21.
0 comments:
Post a Comment